Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerapan Beras di Merauke Lebihi Target

Kompas.com - 29/11/2012, 12:35 WIB
Erwin Edhi Prasetyo

Penulis

MERAUKE, KOMPAS.com -Penyerapan beras yang dilakukan Bulog Sub D ivre Merauke di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua melampui target. Dari target penyerapan beras tahun 2012 sebanyak 25.000 ton, Bulog Merauke telah menyerap 27.600 ton beras.

Kepala Bulog Sub Divisi Regional (Divre) Merauke Mansur Siridi Merauke, Papua mengatakan, Bulog Sub D ivre Merauke akan terus melakukan penyerapan beras dari petani meski capaian serapan beras sudah di atas target awal . Sampai akhir tahun 2012 kami yakin masih bisa menambah pengadaan. Target baru bisa dapat 30.000 ton beras , ungkap Mansur.

Menurut Mansur, selama ini penyerapan beras yang dilakukan Bulog Merauke dari hasil panen padi di Kabupaten Merauke belum pernah melebihi dari jumlah 20.000 ton setahun. Karena itu, penyerapan beras tahun 2012 merupakan capaian tertinggi. P etani mampu meraih hasil panen yang baik tahun ini, katanya.

Mansur menyebutkan, masa tanam padi tahun 2012, baik saat musim penghujan maupun musim gadu didukung kondisi cuaca yang baik. Hujan tidak terlalu turun berlebihan seperti pada tahun 2011 sebelumnya sehingga kualitas panen terjaga.

"Selain itu, kenaikan harga pokok pembelian (HPP) beras menjadi Rp 6.600 per kilogram me motivasi petani menanam padi. M otivasi petani naik karena harga beras lebih tinggi," katanya.

Dengan hasil capaian serapan itu, Bulog Merauke , Sabtu lalu mengirimkan sebanyak 2.0 00 ton beras ke Timika, Papua. Menurut Mansur, stok beras untuk memenuhi kebutuhan M erauke telah tercukupi yaitu 24.000 ton. Karena itu, Bulog Merauke berani mengirimkan 2.000 ton beras ke Timika. Selain Timika, direncanakan akan mengirim ke Fakfak, Provinsi Papua Barat.

Secara terpisah, Sugiyanto, Ketua Kelompok Tani Semangat Tani Distrik Semangga mengatakan, tidak semua petani menjual beras kepada Bulog.

"Sebagian hasil panen musim gadu petani, saat ini juga masih dalam proses penggilingan dan belum dijual ke Bulog. Beras di petani masih cukup banyak," katanya. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com